Kamis, 13 September 2012

Perawatan Mesin Motor

,
1. Periksakan Busi Sepeda Motor
Busi sangat vital bagi kelancaran mesin motor, “Cek businya, seandainya masih layak pakai, dapat dipergunakan kembali. Tapi kalau sudah mencapai 12 ribu km, sebaiknya businya di ganti,” jelas Deny yang lulusan Sekolah teknik Mesin (STM).
Perhatikan pula keadaan kabel koil yang menghubungkan arus listrik ke busi, bila sudah cukup umur, terlihat ada retakkan dan pengerasan di kabel, sebaiknya segera diganti.

2. Cek Filter Karburator
filter karburator terbagi dua, yaitu jenis basah dan kering. Model filter basah, dibersihkan dengan menggunakan bensin lalu dilumasi oli setelahnya. “Umumnya motor keluaran tahun 1990-2000-an, menggunakan model filter basah seperti ini,” tambahnya.
Sedang motor keluaran tahun 2000 ke atas, biasanya menggunakan tipe kering. Cara perawatannya cukup mudah, yaitu tinggal disemprot dengan kompresor. “Tapi model ini juga memiliki kelemahan, yaitu wajib diganti setiap mencapai 25 ribu km dan tidak boleh terkena oli atau minyak,” papar pria berusia 23 tahun ini.
Filter oli pun harus diperhatikan, “Motor tahun 90-an tidak menggunakan filter oli, tetapi untuk jenis motor tahun 2000 ke atas, menggunakan filter oli dan wajib di ganti setiap kurang lebih 10 ribu km.”

3. Periksa Setelan Rantai dan Gir
Jangan biarkan rantai terlalu kendor atau terlalu kencang, “Bila rantainya kendor, cukup disetel. Tapi kalau kering, cukup diolesi dengan oli khusus rantai (chain lube). Biasanya, rantai harus diganti kalau sudah mencapai 25 ribu hingga 35 ribu km.”
Penghobi motor sejak SD ini, juga menyarankan Anda untuk tidak lupa memeriksa kondisi gir. “Jika sudah tajam, lekas ganti, karena kalau tidak rantai dapat putus secara tiba-tiba,” kata Deny.
Khusus motor jenis Matic yang menggunakan V/Belt, rantainya tidak dapat disetel dan wajib diganti setiap 25 ribu km. Bila rantai dan gir sudah beres, sekalian periksa kampas rem depan dan belakang, ganti bila sudah terlihat menipis.

4. Membersihkan Karburator
Bersihkan bagian pilot dan main jet motor. Untuk menyetel angin motor tipe manual (buatan tahun 90 hingga 2000-an), tutup baut setelan angin dan buka perlahan berlawanan arah jarum jam, maksimal 1/2 putaran.
Untuk tipe Vakum, yaitu motor keluaran 2000 ke atas, juga sama yaitu dengan membersihkan pilot dan main jet. “Bedanya hanya disetelan angin, untuk tipe ini, maksimal putarannya 2 ½ berlawanan arah jarum jam,” paparnya. Untuk penyetelan klep motor 4 tak, adalah setiap 12 ribu hingga 18 ribu km.

5. Cek Kondisi Aki
Motor-motor buatan tahun 2000 ke atas, umumnya telah menggunakan jenis aki kering yang tak memerlukan perawatan khusus (non maintenance). “Tapi setiap tiga tahun, maksimal, wajib di ganti,” terang Deny.
“Sedangkan motor yang menggunakan aki basah, perlu di cek setiap 10 ribu km. Bila air akinya kering, segera diisi,” lanjutnya.
Ciri-ciri aki basah yang kondisi sudah lemah adalah, motor tidak mampu di starter. Deny tidak menyarankan untuk memaksa motor menyala dengan cara di dorong, karena ini dapat merusak gigi transmisi.

6. Panaskan Mesin Motor
Panaskan mesin motor sebelum dijalankan, tidak perlu lama-lama, cukup 1-2 menit saja. Fungsinya, menurut Deny, agar sirkulasi oli dapat melumasi seluruh bagian dalam mesin yang bergerak. “Tidak perlu lama-lama memanaskannya, karena akan membuat pipa knalpot menguning.”

7. Gunakan Sparepart (Suku Cadang) Asli
Meski suku cadang asli sedikit lebih mahal, namun Anda akan merasa puas karena lebih tahan lama dan kualitasnya pun terjamin di banding yang palsu.
Selain beberapa hal di atas, Deny juga mengingatkan para bikers untuk selalu memeriksa tekanan ban Anda. “Tekanannya jangan terlalu keras dan jangan kurang, karena dapat mengakibatkan kembang ban motor menjadi rusak.”
Perawatan di atas sebenarnya dapat Anda lakukan sendiri, namun bila tak punya waktu atau kurang mengerti caranya, carilah bengkel tempat servis langganan atau yang dapat Anda percayai. Jika Anda bersahabat dan rajin merawat kendaraan, maka motor kesayangan Anda pun akan selalu tampil prima.


Sumber : http://mivomedia.blogspot.com/2012/07/tips-perawatan-khusus-mesin-motor-4-tak.html

Sabtu, 08 September 2012

Penyebab Bensin Menjadi Boros!

,
Pemanasan Mesin  : 5%
Salah satu hal yang kerap dilakukan supir atau pemilik mobil di pagi hari. Memanaskan mobil dalam waktu terlalu lama (di atas 5 menit) ikut membuang bahan bakar dengan percuma. Apalagi kalau pemanasan disambi mencuci mobil.
Memanaskan mesin cukup 1 menit, itu pun terbilang lama karena selama 60 detik pelumasan diklaim sudah merata ke seluruh bagian mesin. Persentase pemborosan BBM antara 1-5% hanya karena ritual memanaskan mobil yang salah.

Kelistrikan  : 15%
Tak bisa dipungkiri, mobil dengan sistem audio dan penerangan ber-watt besar akan menambah kenyamanan dan keamanan dalam perjalanan. Tetapi jangan lupa, semuanya mengandalkan kelistrikan dalam jumlah besar.
Alternator akan bekerja lebih berat dari biasanya karena suplai setrum dari aki lebih cepat habis akibat pemakaian peranti kelistrikan dalam jumlah ekstra tadi. Tenaga mesin akan drop yang memaksa driver menginjak pedal gas lebih dalam. Pemborosan akan terjadi dengan rentang antara 10-15%.

Mesin  : 4%
Tak bisa dipungkiri, pemborosan paling besar terjadi pada bagian mesin karena berhubungan langsung dengan BBM. Kondisi mesin yang kurang fit karena telat tune-up atau filter udara yang kotor bisa membuat BBM lebih boros hingga 4%.
Makanya ATPM concern dengan perawatan berkala seperti tune-up dan servis rutin. “Kondisi mesin yang fit selain bisa menghemat BBM juga memperpanjang usia pakai hingga tahunan.

Ban  : 3%
Komponen mobil yang paling terlewat karena tak memberikan indikasi secara nyata. Tetapi ban yang ‘kurang angin’ ternyata bisa memberikan kontribusi pemborosan hingga 3%. Angka yang cukup mengganggu bila terjadi dalam kurun waktu cukup lama.
Makanya, jangan segan melakukan pemeriksaan tekanan ban setiap seminggu sekali di tukang ban atau SPBU. Bisa juga lakukan pemeriksaan sendiri dengan membeli air pressure meter.

Drag Coefficient : 10%
Seringkali pemilik mobil salah kaprah. Demi menghemat BBM, AC dimatikan dan kaca jendela dibuka lebar-lebar. Padahal kecepatan mobil cukup tinggi karena sedang menggeber besutan di jalan tol.
Air drag yang terjadi karena angin masuk ke dalam kabin penumpang justru membuat konsumsi bahan bakar lebih boros hingga 10%. Cara gampang tanpa mengurangi drag coefficient adalah dengan mengubah posisi ventilasi udara agar angin dari luar bisa masuk ke dalam kabin. (mobil.otomotifnet.com)

Tidak usah khawatir, itu semua bisa diatasi, kini telah hadir Produk karya anak bangsa yang sangat bermanfaat bagi mesin Kendaraan Anda semua.

Trans Engine adalah suatu proses Kimia dan Fisika yang terjadi di dalam mesin dengan meng-ekstraksi unsur-unsur yang ada dalam mesin. Dalam proses ekstraksi tersebut akan menyebabkan kotoran-kotoran yang ada dalam mesin terserap. Baik yang ada di rongga mesin maupun yang di kepala piston, dengan terciptanya Gas Hidrogen yang melepaskan Carbon yang ada di piston. Sehingga Mesin akan bersih dan bekerja dengan optimal.

Efek dari Pemakaian Trans Engine:
  - Meningkatkan Performa Mesin
  - Mesin menjadi halus dan ringan
  - Getaran lebih stabil
  - BBM irit sampai 30%
  - Umur oli lebih panjang sampai 2X
  - Menurunkan emisi Gas buang sampai 40%


Macet Bikin BBM Boros!

,
Kemacetan lalu-lintas terjadi di mana-mana, apalagi kota-kota besar. Bertambahnya kendaraan di jalan tidak sebanding dengan ketersediaan dan kualitas jalan itu sendiri. Jadi tidak hanya jumlah atau lebar jalan yang kurang, tetapi juga kondisi jalan itu sendiri juga berpengaruh terhadap kelancaran lalu-lintas. Jalan yang berlubang, membuat kendaraan harus melalui dengan perlahan, sehingga menyebabkan kemacetan yang panjang hanya karena lubang di jalan.
Pemerintah Daerah juga berusaha mengatur pola waktu penggunaan jalan raya, seperti contohnya di Jakarta, seluruh sekolah dihimbau untuk memajukan jam masuk sekolah menjadi pukul 06.30 pagi. Sehingga porsi penggunaan jalan bisa teregulasi, hasilnya memang terjadi pengurangan kemacetan pada daerah-daerah yang biasanya macet di sekitar jam 07-08 pagi.
Melalui artikel ini saya mencoba berbagi pengalaman mengenai dampak kemacetan lalu-lintas terhadap konsumsi BBM pada kendaraan kita, berlaku untuk mobil maupun motor. Jika macet, Konsumsi BBM akan boros. Mengapa?
STOP & GO, Boros BBM..
Ibarat kita mendorong mobil yang mogok,.. mendorong.. kemudian berhenti.. kemudian mendorong lagi.. berhenti lagi.. mendorong lagi.. Tentunya akan lebih banyak mengeluarkan tenaga dan keringat, kita akan sangat kehausan.
Beda dengan mendorong mobil yang mogok.. hingga si mobil bergerak. kita terus mendorong… hingga kemudian beberapa saat mesin mobil hidup. Tenaga kita tidak banyak terkuras.
Kurang lebih sama analoginya dengan mobil/motor kita saat melalui jalan yang macet.
Mobil/motor memerlukan banyak energi untuk mulai bergerak dari kondisi diam. Jauh lebih banyak energi yang diperlukan daripada untuk menambah kecepatan saat sudah bergerak. Dalam hal ini energi didapat dari bahan bakar / BBM.
Jadi semakin banyak Stop and Go, konsumsi bensin akan lebih boros, ketimbang melalui jalan yang lancar.
SOLUSI:
Dari tulisan di atas, di dapat kesimpulan bahwa sebisa mungkin kita hindari terjadinya Stop and Go. Sulit memang untuk mengelak dari kenyataan tersebut. Namun ada beberapa tips yang bisa membantu menghemat bahan bakar kendaraan kita.
1. Selalu Pantau Konsumsi BBM
Setiap mengisi bensin full tank, kita bisa mereset tripmeter pada dashboard agar terukur berapa konsumsi BBM. Apakah minggu ini boros atau lebih irit? dan seterusnya.
2. Injak Pedal Rem Seperlunya Saja
Manfaatkan gaya luncur mobil/motor hingga diperlukan untuk berhenti barulah kita injak pedal rem. Hal ini cukup membantu untuk menghemat bahan bakar, karena saat kendaraan di depan yang tadinya berhenti, kemudian jalan, kita tidak sampai berhenti total, sehingga mesin tidak terlalu berat untuk mendorong mobil/motor ber akselerasi.
3. Selalu Waspada
Untuk menerapkan point nomor dua di atas, mengharuskan kita selalu waspada dengan kondisi di sekitar kendaraan kita agar tidak terjadi kecelakaan. Patuhi rambu-rambu lalu lintas termasuk lampu lalu lintas. Keasikan meluncur, hingga menerobos lampu merah, bisa fatal akibatnya.
4. Seakan Naik Sepeda
Saat akan melalui suatu tanjakan, sebisa mungkin tingkatkan kecepatan, saat di tanjakan, biarkan mobil/motor meluncur hingga perlahan kecepatan akan berkurang, bila perlu barulah tekan gas lagi untuk menyelesaikan rute tanjakan tersebut. Dengan cara demikian, mengurangi konsumsi BBM sebab mesin tidak dipaksa mendorong mobil dengan kondisi beban yang lebih berat (jalan menanjak).
5. Kondisi Kendaraan yang Prima
Tekanan ban yang tepat, Mesin selalu di Tune-Up secara berkala, Menggunakan bensin dengan oktan yang sesuai dengan kebutuhan mesin, membantu menghemat konsumsi BBM.
6. Rencanakan Rute Perjalanan
Rencanakan Rute Perjalanan perlu dilakukan khususnya jika kita akan bepergian ke beberapa tempat. Juga menentukan jalan mana yang akan dilalui, untuk dipilih jalan yang tidak macet.
7. Rencanakan Waktu Perjalanan
Bepergian di waktu yang padat, misalnya jam pergi dan pulang kantor akan memperbesar kemungkinan kita berhadapan dengan macet dan stop and go.
8. Kaca Pintu Tertutup Rapat
Dengan menutup rapat kaca pintu, akan mengurangi hambatan angin selama mobil bergerak / meluncur, dengan demikian akan mengurangi beban kerja mesin.
9. Tinggalkan Barang yang Tidak Perlu
Kurangi berat kendaraan dengan meninggalkan barang-barang yang tidak perlu di bagasi mobil.
10. Akselerasi Halus
Lakukan akselerasi secara perlahan / halus (tidak langsung gaspol apalagi hingga spin / burnout)
12. Pilih Kendaraan Hemat BBM
Jika berencana untuk membeli mobil/motor, pilihlah yang hemat BBM dan sesuaikan dengan kebutuhan.
13. Selalu Uji Emisi
Jangan lupa untuk selalu Uji Emisi, dan setel hingga didapat hasil emisi yang terbaik, yaitu nilai CO: 1%-1.4% dan nilai Lambda 1.000 – 1.050 untuk hasil optimal.
http://www.saft7.com/macet-boros-bbm/
Trans Engine (TE) adalah suatu proses Kimia dan Fisika yang terjadi di dalam mesin dengan meng-ekstraksi unsur-unsur yang ada dalam mesin. Dalam proses ekstraksi tersebut akan menyebabkan kotoran-kotoran yang ada dalam mesin terserap. Baik yang ada di rongga mesin maupun yang di kepala piston, dengan terciptanya Gas Hidrogen yang melepaskan Carbon yang ada di piston. Sehingga Mesin akan bersih dan bekerja dengan optimal.
Kenapa bisa Emisi Gas Buang berkurang ?, Sifat Kerja Trans Engine adalah Pembersih, bila mesin bersih tentu Emisi Gas Buangnya juga tidak terlalu kotor.
Kenapa bisa menghemat BBM ?, Dari hasil test Dyno-Jet pada grafik Air Fuel Ratio terbukti tingkat kelembaban di knalpot berada pada Tingkat Ideal, (lebih kering dari sebelumnya) menunjukkan penggunaan BBM lebih sedikit dibanding yang lembab.
Trans Engine merupakan oil additive hasil riset inovatif salah satu anak bangsa yang cinta akan negara dan lingkungannya.

sumber : www.blogtsyst.wordpress.com
 

Trans Engine Copyright © 2011 -- Template created by O Pregador -- Powered by Blogger Templates