Senin, 26 November 2012

Cara Jetting dan Menyetel Karburator

,

Cara Jetting dan Menyetel karburator

Karena masih ada dan malah banyak yang tidak tahu tentang jetting karburator, saya coba ulas lebih lengkap.
Setting karburator dilakukan dengan melakukan adjustment pada :
1. Ukuran pilot jet
2. Ukuran main jet
3. Posisi klip needle jet
4. Setelan bukaan udara
5. Setelan stasioner
Pada bukaan gas 3/4 hingga full yang berperan adalah pilot jet dan main jet. Jadi yang mau nambah top speed, ganti pilot jet dan main jet. Tinggal beli pilot jet dan main jet baru yg ukurannya lebih besar, terus pasang menggantikan yg lama. Ukuran dratnya sama, yg beda adalah ukuran lobang ditengahnya. Jadi tak ada masalah gonta-ganti MJ/PJ asal speknya memang buat karburator yang sama(Mikuni).
Untuk setting irit, optimum atau boros ada pada posisi klip dan setelan stasioner. Bukan pada sekrup bukaan udara. Sekrup udara hanya digunakan untuk mengatur agar pembakaran sempurna (busi warna merah bata).
Jadi tetapkan dulu MJ, PJ dan posisi klip. Posisi klip standard adalah ditengah. Kalau sudah OS 150 – 200 terus mau irit, clip bisa naik ke posisi kedua dari atas. Kalau paling tinggi, khawatir terlalu irit. Kalau irit, blok gampang overheat dan piston-ring bisa macet saat dipake ngebut. Kecuali dipake ibu2 buat ke pasar doang, bolehlah disetel irit habis .
Selanjutnya melakukan penyetelan bukaan udara agar campuran bensin-udara hasilnya optimum. Tanda campuran optimum adalah warna busi merah bata(pembakaran hampir sempurna).
Cara penyetelan bukaan udara :
1. Putaran sekrup stasioner searah jarum jam hingga stasionernya tinggi. Memutar spekrup stasioner searah jarum jam menyebabkan needle jet terangkat. Sama dengan membuka gas, membuka gas menyebabkan needle jet terangkat. Kenapa harus tinggi dulu? Karena nanti bukaan udara akan ditutup habis, kalau needle jet tidak cukup terangkat maka mesin jadi mati. Jadi needle jet harus cukup terangkat dulu.
Sekrup stasioner. Putaran searah jarum jam menyebabkan stasioner semakin tinggi. Putaran arah sebaliknya menyebakan langsam/stasioner makin rendah.
2. Putar sekrup bukaan udara searah jarum jam hingga masuk mentok(menutup). Selama diputar, langsam/stasioner akan menurun. Bila mesin jadi mati, buka sekrup udara 2 putar, kembali ke langkah pertama dan tambahkan langsamnya.
Putar sekrup bukaan udara searah jarum jam hingga masuk mentok
3. Putar sekrup bukaan udara berlawanan jarum jam(membuka), secara perlahan-lahan. Amati suara stasionernya(suara knalpot/mesin), stasioner akan semakin tinggi seiring sekrup udara dibuka secara perlahan. Putar terus secara perlahan-lahan, dan berhenti saat stasioner tidak mau naik lagi. Kemudian putar sekrup bukaan udara searah jarum jam sebanyak 1/4 putaran.
Putar sekrup bukaan udara berlawanan jarum jam(membuka)
4. Putaran sekrup stasioner berlawanan jarum jam hingga stasionernya turun. Pilih stasioner yang cocok. Stasioner yang cukup/tinggi menyebabkan mesin responsif tapi boros bensin, stasioner yang kurang/rendah menyebabkan bensin irit tapi jadi kurang resposif(kurang tenaga). Selesai sudah jetting karburator-nya.
Kalau sekrup stasioner sudah dibuka banyak atau sampai habis tapi idle-nya ngga mau turun2, itu tandanya jarumnya menggantung. Biasanya disebabkan setingan kabel gas-nya terlalu boros.
Kabel gas dapat diatur untuk responsif (langsam tinggi dan boros), atau untuk irit (langsam hampir mati dan irit)
 

Trans Engine Copyright © 2011 -- Template created by O Pregador -- Powered by Blogger Templates